Kesukaanku adalah hujan
Hujan di siang itu
Berjalan diteduhi payung berwarna hijau tosca tak bermotif
Memayungiku dengan pasif
Hujan di siang itu
Berjalan diteduhi payung berwarna hijau tosca tak bermotif
Memayungiku dengan pasif
Bumi, dasar ku berpijak
Mewadahi jutaan butir air siang tadi
Menggenang mengejar langkah kaki
Lalu ku coba memahami merdunya gemercik
Mewadahi jutaan butir air siang tadi
Menggenang mengejar langkah kaki
Lalu ku coba memahami merdunya gemercik
Tumben siang, sapa seorang perempuan dibalik meja
Yang hampir selalu ku temui di pagi hari
Lalu jawabku seadanya
Sembari senyum memperjelas garis pipi
Yang hampir selalu ku temui di pagi hari
Lalu jawabku seadanya
Sembari senyum memperjelas garis pipi
Siang itu hujan
Aku berjalan memasrahkan sepatu kesukaan bertemankan genangan
Tampak mereka berlari dan kemudian tertawa
Sengaja menjahili teman sepermainannya
Aku berjalan memasrahkan sepatu kesukaan bertemankan genangan
Tampak mereka berlari dan kemudian tertawa
Sengaja menjahili teman sepermainannya
Teriakkannya seperti tak ingin kalah oleh suara hujan
Tawanya menularkan binar bahagia
Sapaan diseberang menambah akan makna hujan
Lalu berakhir santun mengusir luka
Tawanya menularkan binar bahagia
Sapaan diseberang menambah akan makna hujan
Lalu berakhir santun mengusir luka
Yogyakarta, 23 November 2016
Catatan Motlugynar,
Catatan Motlugynar,
Indomaret bagian Catur Tunggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar